Kehidupan
Selepas Pandang
(Tentang
Kehidupan, Mimpi, dan Realita)
Harusnya
kau menyerah, mengalah, dan tak harus berpeluh-peluh meperdulikan titah. Sebagaimana
yang diinginkan hatimu, berhentilah! Jangan usahakan apa yang tak seharusnya
kauusahakan. Itu menyakitimu, sangat pedih, perih, maka cukuplah.
Hal
yang diminta hati terkadang juga akan menyakiti hatimu, kawan. Bagaimana tidak?
Selagi kau mampu mengusahakan apa yang perlu kau usahakan. namun jika hatimu
menolak, maka kau dengan gampang akan menyerah. Tidak! Bukan itu kawan.
Kehidupan
membawamu pada dunia nyata yang harus dengan sigap kaujalani. Ada waktu bergulir
bersamamu, menemanimu, mencatat seluruh sejarah kehidupanmu. maka karena waktu,
kelak cepat atau lambat kau bakal menjadi manusia besar di muka bumi ini atau
malah tak menjadi siapa-siapa, akankah kau menjadi seorang revolusioner atau
penghancur, akankah dunia mengenalmu atau kau hanya sekadar mengenal dunia.
Kehidupan
memang tidak sama sekali seperti apa yang kita inginkan, tetapi terus berjalan
seperti apa yang kita lakukan. Hari ini mungkin kau tak beruntung,.Tapi, esok
belum tentu sama. Sejarah pun akan terus berlalu, tapi kehidupan tak bisa
mundur. Maka lakukan yang terbaik selagi kau masih bersama Tuhan. Tuhan pun tak
kan membiarkan hamba-Nya terus dalam ketidakberuntungan atau selalu dalam
keberuntungan. Semuanya ada dalam waktu, dan waktu ada bersama kita. Oleh karena
itu jangan biarkan waktu mengatur kita, tapi kitalah yang harus mengatur waktu.
Karena tiap detik waktu adalah berharga.
Pilihan!
Ya, kehidupan, mimpi, dan realita adalah sebuah pilihan. Mimpi yang ada dalam
tidurmu, angan-angan yang ada dalam benakmu, itulah yang menentukan langkahmu. Kau
realitaskan atau malah kau sembunyikan? Terserah. Itulah pilihan.
Bebaskan
dirimu dari apa-apa yang justru akan membatasi langkahmu. Setiap hati punya
mimpi kawan! Tinggal bagaimana caranya merealitaskannya menjadi suatu hal yang
bakal mengubah hidup dan kehidupanmu. Jangan menjadi orang-orang yang lemah,
yang menyerah pada keadaan. Jika setiap orang malu dan merasa tak puas dengan
apa yang dia miliki, dan lebih senang bercermin pada orang lain, mungkin kita
semua tidak akan pernah terlahir. Ingatlah bahwa apa yang kita miliki adalah
sebuah asset. Setiap orang memiliki potensi. “Everyone is a genius. But if
you judge a fish by it’s ability to climb a tree it will live it’s whole life
believing that is stupid, Albert Einstein”.
Bermimpilah
kawan! Kehidupan berawal dari mimpi. Bermimpilah setinggi-tingginya,
sebanyak-banyaknya. Jangan pernah takut untuk mencoba merealitaskannya. Cobalah
memupuk sebanyak-banyaknya kesalahan ketika kau sedang mulai mencoba, jangan
pernah malu pada kesalahan. Justru dengan kesalahan itulah kalian akan tahu
dimana letak kebenarannya.
Kehidupan
ini hanyalah selepas pandang. Dengan pandanganmu itulah kau akan menemukan
esensinya. Kemudian bangkit dan buktikan. Sure you can do!
0 komentar:
Posting Komentar